1.
Perbedaan
Harmonisasi dan Standarisasi yang Berlaku Dalam Standar Akuntansi
Harmonisasi merupakan proses untuk
meningkatkan kompatibilitas(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Harmonisasi dengan standardisasi
memiliki perbedaan yaitu standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang
kaku dan sempit dan bahkan dalam penerapannya satu standar atau aturan tunggal
dalam segala situasi. Standardisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan
antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar diimplementasikan secara
internasional.
Harmonisasi akuntansi mencakup
harmonisasi (1) standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan
pengungkapan); (2) pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public
terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek; dan (3)
standar audit.
Standardisasi
Standar Akuntansi
Standardisasi akuntansi
internasional adalah proses membuat satu standar yang umum untuk semua negara.
Hal ini berarti setiap negara wajib menerapkan satu standar akuntansi
internasional tanpa mempertimbangkan faktor-faktor beda yang ada pada setiap
negara. Pelaporan keuangan menjadi lebih dapat diperbandingkan. Akan tetapi
penerapan satu standar ini menyebabkan standar akuntansi menjadi sangat kaku
dan tidak dapat mengakomodasi perbedaan yang ada di antara negara yang satu
dengan negara yang lain. Standardisasi beranggapan bahwa tidak ada perbedaan
antar negara yang satu dengan negara yang lain. Anggapan ini sama sekali tidak
benar sebab setiap negara memiliki karakteristiknya masing-masing yang nyata
berbeda. Standardisasi akuntansi internasional dapat dicapai dengan tiga model
pendekatan, yaitu a) international and political agreement, b) profesional
agreement, dan c) voluntary. Model pertama adalah model penerapan
standar karena ada perjanjian internasional atau perjanjian politik yang bisa
menyangkut wilayah regional tertentu atau lebih dari wilayah regional. Model
kedua standar akuntansi internasional diterapkan karena adanya perjanjian
profesional antara organisasi profesi akuntansi yang tergabung dalam sutau
organisasi akuntansi internasional seperti IASC/IASB. Dengan demikian IASC/IASB
dapat meminta anggotanya untuk mengadopsi dan menerapkan Standar Akuntansi
Internasional (SAI/IFRS). Model ketiga adalah pendekatan penerapan SAI secara
sukarela karena ada kepentingan atau motivasi tertentu dari suatu negara untuk
mengadopsi SAI.
2. Pro dan Kontra
Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional
Keuntungan yang didapatkan dari
Harmonisasi Internasional antara lain:
a.
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat
bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan
berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan
memperbaiki efisiensi alokasi modal.
b.
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih
baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
c.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses
pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
d.
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan
standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas
tertinggi.
3.
Disamping memiliki beberapa keuntungan, standar
akuntansi internasional ini menuai kritik, ditakutkan bahwa adopsi standar
internasional akan menimbulkan standar yang berlebihan. Perusahaan harus
merespons terhadap susunan tekanan nasional, social, politik, dan ekonomi yang
semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
3. Arti Rekonsiliasi dan Pengakuan
Bersama (timbal balik) Terhadap Perbedaan Standar Akuntansi
Melalui rekonsiliasi,
perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang
saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
4. Mengidentifikasi organisasi yang
mempromosikan hormonisasi dan memiliki peran penting dalam penetapan standar
akuntansi internasional.
Enam organisasi telah menjadi pemain
utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan
harmonisasi akuntansi internasional :
1.
Badan Standar Akuntansi International
(IASB)
2.
Komisi Uni Eropa (EU)
3.
Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal (IOSCO)
4.
Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5.
Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah
Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan
(International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari
Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United
Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6.
Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi _Kelompok Kerja OEDC)
5.
Mendeskripsikan
pendekatan baru Uni Eropa dan mengaitkannya dengan integrasi pasar keuangan
Eropa
Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan maksud
untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk
melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan
tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar
EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang
menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.
Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal
yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU
yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan
SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais
sesuai dengan IFRS.
Standar akuntansi internasional
digunakan sebagai hasil dari (1) perjanjian internasioal atau politis, (2)
kepatuhan secara sukarela, atau (3) keputusan oleh badan pembuat standar
akuntansi nasional.
Usaha-usaha standar internasional
lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan secara sukarela.
Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada orang-orang yang
menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar internasional dan standar
nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi ketika kedua standar
tersebut berbeda, standar nasional harus jadi rujukan pertama (mempunyai
keunggulan).
Beberapa peristiwa penting dalam
sejarah penentuan standar akuntansi internasional antara lain:
a.
1959, Jacob
Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama,
mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
b. 1961, Groupe
d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan di
Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam
masalah-masalah yang menyangkut akuntansi
c.
1966,
Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di
Kanada, Inggris dan Amerika Serikat.
Sumber :
Nama : Karina Muliawati Sumirat
NPM : 23210838
Kelas : 4EB21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar